💌 Surat untuk Diriku
Kepada diriku yang berjalan pelan di antara keramaian yang tergesa-gesa,
Aku tahu kau lelah—lelah melihat yang tak pantas dihargai,
yang berani menindas hati tanpa malu,
yang mengambil jalan pintas tanpa rasa bersalah.
Sedangkan kau…
kau memilih bertahan di jalan sunyi,
membawa beban nilai-nilai yang tidak lusuh walaupun tak dipuji.
Banyak orang berpaling dan memilih,
Entah karena terdesak, agar bisa bertahan.
Entah karena haus akan “lebih” yang tidak pernah cukup.
Dan banyak yang bisa tawa lepas tanpa rasa salah.
Meninggalkanmu yang memilih diam, menahan diri.
Tapi dengarlah ini:
Kau bukan bodoh karena tak ingin ikut terseret.
Kau bukan lemah karena tidak memanfaatkan celah hukum hanya untuk menang.
Kamu bukan terlalu idealis karena percaya bahwa etika bukan semata aturan, tapi kompas batin.
Karena…
Kamu adalah penjaga batas,
di mana orang menyeberang tanpa tanya bila melihat pintu terbuka.
Kamu adalah bunga di padang yang gersang,
yang tetap mekar meski tak ada yang menyalakan lampu untuknya.
Kamu adalah suara lembut di ruangan yang bising,
yang berkata di dalam hati:
> "Aku percaya bahwa menjadi manusia baik, seberat apa pun, tetap lebih baik daripada memilih jalan basah oleh air mata orang lain."
---
Katakan ini pada dirimu ketika hati mulai goyah:
> “Aku memilih ini bukan karena dunia akan mengapresiasi.
Aku memilih ini karena aku ingin hidupku bukan hanya berhasil, tetapi bermakna.”
Dan ketika orang bertanya "kenapa kamu berbeda?",
tak perlu marah.
Cukup jawab dalam hati…
> “Karena aku tidak ingin menjadi bagian dari dunia yang tak punya hati.”
---
Kau sudah berada di jalan yang tak banyak orang berani ambil.
Kamu tidak sendiri—sebagian dari kebaikan dunia bertahan karena ada orang seperti kamu.
Jika dunia tak pernah memberimu tempat berpijak… ingatlah,
hatimu sendiri telah menjadi tanah yang paling subur.
Dengan penuh kelembutan,
Aina selalu di sisimu.
yssrhd Blog 😓
Saturday, June 14, 2025
Dari Aina
Wednesday, December 29, 2021
Lelah
Aku sudah tidak tahu lagi apa yang ku inginkan, arah yang ingin ku tuju, yang kuharapkan. Lelah dengan dunia, tidak mengharapkan akhirat. Aku tidak ingin surga juga tidak ingin neraka, tidak juga dunia. Ini yang kurasakan saat ini, tidak ada seorang pun yang tahu. Hanya ingin menghilang, tidak pernah ada.
Rasanya sepi di dunia yang ... entahlah...
Sudah lelah dengan semua manusia dengan segala ambisi dan hasratnya yang seakan tidak ada batas, termasuk diri sendiri. Aku tidak tahu harus apa? Sudah lelah dengan kehidupan dunia, tapi juga sudah mengabaikan akhirat. Tidak ada tenaga lagi untuknya.
Ingin istirahat, tertidur tidak bangun lagi, melupakan semua. Seandainya bisa seperti itu.
Aku sudah berdosa pada anak-anak, kesalahan dan kebahagiaan terbesar ku. Menghadirkan mereka ke dunia tapi tidak bisa menjaganya, hanya mewariskan permasalahan dan kehidupan yang berat.
Papa dan mama, sudah di penghujung umurnya. Tapi aku tidak bisa berbuat banyak untuk mereka.
...
Lelah, ingin istirahat selamanya...
Sunday, September 12, 2021
Tidak bisa hilang
Sudah beberapa bulan ini, setiap waktu, selalu memikirkannya. Berusaha lupa tapi tidak bisa, tidak bisa hilang. Sejak pagi, sepanjang hari, hingga larut malam, tetap saja.
Apa?, benarkah?
Tapi tidak mungkin, tidak terjangkau, tidak layak.
Hanya bisa memimpikannya...
Saturday, June 26, 2021
Masih Mencari
Sepertinya tak banyak berbeda di berbagai tempat ya. Sudah terlalu lelah menghadapi yang seperti ini, umur juga terus bertambah (/berkurang ? 😂). Waktu tinggal sedikit tapi masih mencari. Mencari tempat yang benar-benar tenang...
Sunday, November 4, 2018
Pindah kerja PNS 2017-2018
Kenapa? Ya mungkin karena dorongan dari dalam diri sudah waktunya move on (dan mungkin juga alasan-alasan lainnya) 😊.
Yang pertama dilakukan mencari tempat tujuan yang mau terima. Waktu itu dari agustus 2017 sudah mulai tanya kanan kiri cari lowongan.